Telaah Sastra
Aliran Impresionisme
Aliran
impresionisme merupakan suatu aliran yang lahir di Perancis
pada tahun 1874. Istilah impresion berasal dari dunia seni lukis Perancis. Kritikus Louis Leroy menciptakan istilah ini saat
menyindir "Impression", sebuah karya seni ciptaan Claude Monet.
Beberapa tokoh aliran impresionisme adalah Fredelic Bazille, Paul Cessane,
Edgar Degas dan Claude Monet. Namun, seiring dengan berlalunya waktu aliran
impresionisme pun mulai menjadi salah satu aliran sastra.
Dalam kamus Current
Literary Terms A Concis Dictionary, A.F. Scott menyatakan bahwa
impresionisme merupakan cara menulis karangan dengan cara menyajikan
kesan-kesan (impressions) dari pengarangnya.
Sesuai dengan
namanya, impresi yang berarti kesan. Maka aliran ini pun juga lebih
menekankan pada efek kesan, atau pengaruh yang dalam terhadap pikiran
dan perasaan. Di dalam seni sastra aliran impresionisme merupakan salah satu
cabang dari aliran realisme. Pada impresionisme yang dipentingkan adalah kesan
yang diperoleh tentang objek yang diamati penulis. Selanjutnya, kesan awal yang
diperoleh pengarang diolah dan dideskripsikan menjadi sebuah karya sastra yang
dikehendaki oleh pengarang. [Baca juga: Aliran Religiusisme]
Maka sebuah karya sastra yang menganut aliran impresionisme merupakan
sebuah karya sastra yang menggambarkan kesan pribadi penyair terhadap kenyataan
hidup. Apa yang dikemukakan dalam karya tersebut adalah kesan penyair setelah
menghayati kenyataan hidup itu. Adapun obyek kenyataan hidup itu dapat berupa
manusia, peristiwa, benda, dan sebagainya.
Kesan atas
efek yg diciptakan ini dipengaruhi oleh kerja indera. Selanjutnya, pikiran dan
perasaan penyair mengolahnya sesuai dengan konteks yang dimaksudkan. Sebagai
contoh, indera visual: penyair menggambarkan imaji penglihatan atas benda atau
peristiwa yang dilihatnya maupun yang dialaminya. Deskripsi atau narasi yang
ditulis oleh penyair biasanya menggunakan bahasa yang sederhana (lugas).
Ada beberapa
macam aliran yang termasuk dalam aliran impresionisme, diantaranya adalah:
1.
Aliran Realisme: ialah suatu
aliran yang menggambarkan kehidupan dan masyarakat kontemporer apa adanya
sesuai dengan realita yang ada. Aliran ini diawali oleh sastra
Perancis pertengahan abad ke-19 dan mulai berkembang hingga akhir
abad ke-19 dan awal abad ke-20. Sesuai semangat "realisme" umum, para
penulis realis memilih gambaran aktivitas dan pengalaman sehari-hari yang biasa
alih-alih gambaran yang diromantisasi atau dimodifikasi. [Baca juga: Analisis Novel
Perempuan di Titik Nol]
2.
Aliran Naturalisme: Aliran yang
mementingkan pengungkapan secara terus-terang, tanpa mempedulikan baik buruk
dan akibat negatif. Pengarang naturalis dengan tenangnya menulis tentang
skandal para penguasa atau siapapun, dengan bahasa yang bebas dan tajam.
Pornografi, karya mereka jatuh menjadi picisan, bukan tabu bagi mereka.
Biasanya, hal ini benar-benar mereka sadari, bahkan mereka pun sempat
membanggakan naturalisme ini sebagai gaya mereka.
Contoh
karya sastra pada aliran naturalisme ini adalah :
- Belenggu
karya Armin Pane
- Surabaya
karya Idrus
3.
Aliran
Neo-Naturalisme: Aliran
ini melukiskan kehidupan secara objektif, baik
dari segi positif maupun segi negatif. Akan tetapi, aliran
neonaturalisme lebih menonjolkan segi positif. Neonaturalisme berarti
“naturalisme baru”, yaitu bentuk lanjutan naturalisme. Naturalisme sebenarnya
merupakan cabang realisme. Jika
realisme berusaha mennyajikan hal-hal yang nyata dalam kehidupan sehari-hari,
naturalisme cenderung melukiskan segala kenyataan yang ada tanpa memilahnya,
tanpa menyeleksinya. Apa yang tampak dan dirasakan, itu juga dinyatakan. Oleh
sebab itu, naturalisme dikatakan cenderung melukiskan segala yang buruk bahkan
pornografis. Persamaannya dengan realisme adalah sama-sama melukiskan realitas
dengan terperinci dan teliti, dan perbedaannya adalah pada seleksi materi. Jika
kenyataannya sehari-hari dilukiskan dalam realisme hanya hal-hal yang positif,
sedangkan naturalisme melukiskan hal-hal yang negatif. Kecenderungannya pada
yang buruk pornografis, dan melukiskan kritik sosial secara tajam.
Neonaturalisme merangkum kedua aliran ini, yaitu disamping melukiskan dalam
hal-hal yang buruk ia juga melukiskan hal-hal dan kenyataan yang baik. Itu
sebabnya ia dikatakan ia melukiskan kenyataan-kenyataan yang objektif.
Pada umumnya para penyair angkatan
pujangga baru seperti Sanusi Pane dan Abdul Hadi menganut aliran impresionisme.
Seperti yang terlihat dalam karya-karya mereka yang berjudul "Candi,
Teratai dan Sungai". Akan tetapi tidak sedikit penyair-penyair modern yang
juga menganut aliran ini, seperti Sapardi Djoko Darmono dan Sitor Situmorang.
Baca juga:
Belajar Bahasa Arab Pemula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar